Ketika bahagia dicampur dengan tidak bahagia maka kebahagiaan itu tidak sempurna dan pada dasarnya kita tidak pernah bahagia.
Apakah bahagia itu tidak perlu dikejar?
Pertanyaan nya bukan begitu, Yang benar, siapa yang lebih tahu ukuran bahagia kita? Kita ataukah Tuhan?
Kalian menjawab ,pasti Tuhan, karena kalian tidak ingin mendahului Tuhan. Nah, kalau begitu kenapa tidak semua urusan kita serahkan kepada Tuhan, jika Dia yang lebih mengetahui daripada kita?
Daripada mengejar bahagia yang tidak jelas ukurannya,lebih baik serahkan semua urusan kebahagiaan itu ahlinya. Dengan menyerahkan urusan itu, bearti kita juga seharusnya menyerahkan semua beban kita kepada-Nya, Simple bukan ?
"KEBAHAGIAN TIDAK PERLU DIKEJAR ,TAUHID KEPADA TUHAN-LAH YANG AKAN MENGGERAKKAN MAGNET DITUBUH KITA,SEHINGGA KEBAHAGIAAN AKAN MENGHAMPIRI DAN MENEMPEL DI DIRI SESUAI UKURAN DAN KAPASITAS KITA "
Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa yang belum terjadi, Kita hanya belajar terhadap apa yang sudah terjadi
Kembalilah ke masa kecil , ketika tugas kita hanya belajar dan bermain, dan menyerahkan seluruh urusan kepada orangtua kita, Anak kecil adalah tubuh yang tidak punya beban.
Oleh : Narasumber Sumber : Link Sumber
Posting Komentar