Kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang mengalih fungsikan sensor otomatis yang ada pada fitting yang banyak di jual di pasaran. kisaran harga 30rb-35rb, saya yakin audien pasti sudah kenal dengan fitting sensor seperti photo disamping ini.
Eksperimen ini bermula dari keinginan saya untuk men-fix kan semua lampu di teras rumah, semua nya harus nyala dan mati secara otomatis sesuai kondisi terang dan gelap nya cuaca, untuk type lampu pijar yang ada drat fitting nya sudah siap pakai , karena memang sudah dijual di toko-toko listrik, atur posisi sensor ke arah alam yang bebas hambatan, sensor ini akan berfungsi sebagaimana mesti nya, bila hari sudah gelap (senja hari) , maka lampu akan menyala dengan sendiri nya, begitu juga apabila hari sudah mulai terang ( pagi hari ) , maka lampu akan padam secara otomatis.
Alat sensor inilah yang saya coba utak-atik untuk pemakaian lampu sorot dan lampu dinding. agar saya tidak perlu lagi capek-capek untuk meng-on-off kan saklar yang ada, kadangkala kita juga sering lupa bukan? Penggunaan sensor ini sangat bermanfaat bagi kita yang biasa nya keluar di pagi hari, dan pulang kerumah sudah malam hari, kita tidak perlu kwatir begitu sampai di rumah , keadaan depan rumah kita gelap gulita... horor..💀💀💀😃
Alat sensor inilah yang saya coba utak-atik untuk pemakaian lampu sorot dan lampu dinding. agar saya tidak perlu lagi capek-capek untuk meng-on-off kan saklar yang ada, kadangkala kita juga sering lupa bukan? Penggunaan sensor ini sangat bermanfaat bagi kita yang biasa nya keluar di pagi hari, dan pulang kerumah sudah malam hari, kita tidak perlu kwatir begitu sampai di rumah , keadaan depan rumah kita gelap gulita... horor..💀💀💀😃
Baik...langsung saja masuk ke topik nya yaitu bagaimana cara memodifikasi ( mengalih fungsikan ) sensor otomatis tersebut.
Fitting sensor otomatis bentuk nya seperti gambar diatas, pada bagian dibawah drat fitting dapat di buka congkel dengan obeng atau alat bantu lainnya, dan apabila terbuka, didalam terlihat elemen rangkaian electronic yang biasa disebut papan pcb seperti photo disamping ( klik photo untuk zoom out )
Kabel putih yang ada seperti kamera diujung nya, itu adalah sensor cahaya. sensor cahaya ini terhubung ke elemen pada satu sisi pcb tersebut, kita kenali sebagai sensor masuk (1)
Kabel kecil yang terhubung di drat fitting seperti photo disebelah kiri ini , biasa nya berwarna biru dan merah, itu adalah arus listrik masuk atau power supply (2), hubungkan kabel ini ke kabel dari saklar . kabel ini terhubung juga ke pcb tersebut , disebaliknya juga ada kabel untuk arus listrik keluar (3) yang akan kita hubung kan ke kabel lampu. Setelah semua sudah kita kenali (1),(2),(3) dan tersambung dengan benar, saklar sudah bisa selalu dalam posisi on ( hidup ) . ( note : sensor ini sesuai dengan spec nya , hanya bisa digunakan pada batas lampu 40 watt ).
Peralatan yang dibutuhkan adalah solder, timah solder dan kabel kecil dengan panjang sesuai kebutuhan. jika belum tersedia , bisa juga minta tolong ke toko service electronic. mohon agar berhati-hati untuk mengenali kabel-kabel tersebut agar tidak terjadi kesalahan sambung , karena bisa berakibat elemen tersebut hangus. ( kabel yang terhubung ke lampu sorot , itu adalah type lampu led 3 watt ).
Untuk lampu sorot yang posisinya diatas dan berdekatan dengan fitting lampu, bisa di cabangkan dengan melubangi dengan ujung solder atau paku yang sudah dipanaskan.( lihat photo disamping ) sensor otomatis ini akan berfungsi untuk kedua lampu, baik lampu pijar type drat fitting maupun untuk lampu sorot (*sepanjang tidak melebihi 40 watt sesuai spec dari element tersebut ).
Sebelum lampu tersebut kita letak kan pada tempat nya ( bisa berupa lampu sorot dan lampu dinding ) , sebaiknya coba dahulu fungsi nya dengan menutup sensor tersebut pakai jari atau di tutup lakban hitam. Setelah semua sudah benar cara penyambungan nya, lampu dapat diletak kan pada posisi yang kita inginkan , lihat photo dibawah ini.
Selamat mencoba...semoga berhasil dan bermanfaat...😃😃😃
KLIK PADA PHOTO UNTUK ZOOM OUT
Posting Komentar